Gunungpangilun, Padek—Aksi unjuk rasa kembali mewarnai dunia pendidikan di Padang. Setelah demo di kalangan siswa sekolah menengah atas, aksi serupa dilakukan kalangan mahasiswa menuntut transparansi pengelolaan keuangan kampus.
Unjuk rasa dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumbar di halaman kampus Gunungpangilun, kemarin (24/10). Para mahasiswa menduga ada indikasi korupsi yang dilakukan salah seorang petinggi kampus, Dasrizal yang saat ini menjabat Pembantu Ketua III bidang Kemahasiswaan merangkap Pembantu Ketua II Keuangan.
Salah seorang mahasiswa dalam orasinya, Antonius Rizal menyebut dugaan korupsi itu sudah lama tercium. Mahasiswa telah mencoba meminta penjelasan dengan mengajak duduk bersama pihak kampus, tapi tidak direspons. Pihak kampus malah mengancam akan mengeluarkan mahasiswa bila berani mengkritik kebijakan kampus.
“Sebelumnya kami sudah meminta penjelasan pihak kampus tentang uang kuliah, praktik, dan uang pustaka. Tapi kami malah diancam akan dikeluarkan,” ujar Antonius dalam orasinya dan disambut tepuk tangan mahasiswa lainnya.
Uang praktik yang dipungut setiap tahun itu, kata Antonius, tidak tampak kegunaannya. Kampus yang mendidik calon guru ini hanya ada praktik lapangan pada semester V, sedangkan untuk praktik lainnya minim. “Tapi uang praktik tersebut diminta setiap semesternya,” katanya.
Mahasiswa lainnya, Yudha membeberkan, sejak awal kuliah, fasilitas pustaka termasuk koleksi buku hanya itu-itu saja. Padahal, setiap mahasiswa baru dipungut Rp 150 ribu. “Ketika organisasi kampus mengadakan kegiatan, yang digunakan uang pribadi mahasiswa, tidak ada bantuan dari kampus,” ungkap mahasiswa angkatan 2007.
Karena itu, mahasiswa menolak jabatan rangkap Dasrizal, meminta yayasan mengaudit penggunaan uang perpustakaan, kemahasiswaan, dan praktik, serta lengkapi koleksi buku di perpustakaan. Tingkatkan pelayanan kampus dan jangan menipu mahasiswa baru melalui brosur ketika mendaftar.
“Kami tidak akan masuk kelas (kuliah) sebelum ada penjelasan dari kampus atau yayasan. Kami sudah muak,” ujar mahasiswa ini penuh semangat.
“Kami tidak akan masuk kelas (kuliah) sebelum ada penjelasan dari kampus atau yayasan. Kami sudah muak,” ujar mahasiswa ini penuh semangat.
Secara terpisah, Pembantu Ketua II sekaligus III, Dasrizal enggan berkomentar tentang tuduhan mahasiswa itu pada dirinya ketika dikonfirmasi wartawan. “Silakan konfirmasi pada Ketua STKIP,” ujarnya berlalu.
Kepada wartawan, Ketua STKIP PGRI Sumbar, Ristapawa Indra mengatakan, aksi unjuk rasa itu akan dijadikan introspeksi dalam membuat kebijakan kampus. “Saya berharap para mahasiswa secara kelembagaan melalui surat resmi menyampaikan hasil demo ini pada pihak kampus,” harap Indra.
Indra berjanji menindaklanjuti dan menyampaikan aspirasi mahasiswa ini pada pihak yayasan. “Dengan begitu, pengurus STKIP PGRI Sumbar bisa bersinergi mengevaluasi kinerja kampus selama ini,” katanya.
Untuk tuduhan korupsi dan jabatan ganda Dasrizal, papar Indra, dalam waktu dekat satu dari jabatannya akan dilepas. “Kalau pihak kampus atau yayasan menilai Dasrizal melakukan korupsi seperti tuduhan mahasiswa, tentu akan ditindak sesuai aturan,” tukasnya seraya berharap mahasiswa mengikuti perkuliahan seperti biasa karena yang rugi mahasiswa sendiri.
sumber: http://tommyutama.wordpress.com/2011/10/25/tuding-petinggi-kampus-korupsi/
0 komentar:
Posting Komentar