.

Sabtu, 12 November 2011

Pahlawan Modern, Melawan Kejahatan Korporasi

Walhi menobatkan buruh, petani, dan kaum terpinggirkan yang berjuang menuntu hak, sebagai pahlawan. Mereka melawan imperalisme modal yang sama, pada masa dan metode penjajahan yang berbeda.

Jakarta – Ada persamaan antara pahlawan nasional era kemerdekaan dengan pahlawan masa kini, rakyat biasa yang berjuang menuntut kesejahteraan. Mereka melawan imperalisme yang sama, pada masa dan metode penjajahan yang berbeda.

Memperingati Hari Pahlawan 10 November, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menetapkan buruh, petani, dan kaum terpinggirkan yang berjuang menuntut hak, sebagai pahlawan.

Tuntutan mereka sama dengan tuntutan para pahlawan ketika melawan imperialisme Belanda, Jepang, Prancis, Inggris, dan Portugis, yang sekarang berganti wajah menjadi korporasi modal.

Menurut Juru Kampanye Tambang Walhi, Pius Ginting, pekerja Freeport saat ini mogok kerja menuntut kesejahteraan. “Buruh Freeport memperjuangkan kesejahteraan, gugur. Kepahlawanan yang dilakukan 

Soekarno-Hatta juga dilakukan buruh Freeport,” kata Pius, Kamis (10/10).
Ibu Yusniar tewas tertembak ketika mempertahankan tanahnya di Riau tahun 2009. Perjuangan mempertahankan tanah keluarga, juga dilakukan Pangeran Diponegoro ketika melawan Belanda. “Yang dilawan Diponegoro sama dengan yang dilakukan Yusniar. Ini berlangsung hingga hari ini,” ujar Pius.

Walhi menuntut pemerintah mengusut kasus pembunuhan warga yang berjuang melawan korporasi. “Agar tuntutan rakyat yang gugur ini dikabulkan, dan diselidiki penyebab kematian. Yang diperjuangkan pahlawan itu agar rakyat sejahtera, agar tanah menjadi milik rakyat,” kata Pius Ginting. (E1)

0 komentar:

Posting Komentar

 
... ...

Radar Korupsi Copyright © 2009 Not Magazine 4 Column is Designed by Ipietoon Sponsored by Dezigntuts