.

Minggu, 06 Maret 2011

Haidar Bagir: Koruptor Itu Kafir

Ia menyaksikan sendiri terbentuknyakelas menengah muslim pada 1970-an. Anak-anak keluarga muslim yang telahmenjadi pengusaha dan profesional sukses ini merupakan konsumen penerbitan bukuIslam, bisnis yang baru digelutinya.

Agama memainkan peran sosial yangsentral, dan Mizan, pe-nerbit yang lantas didirikannya bersama kawan-kawannyasaat itu, menawarkan aneka pemikiran yang berkembang: dari tokoh-tokoh IkhwanulMuslimin hingga para pemikir Iran yang ikut mengilhami Revolusi Islam 1979.

Ada kombinasi seorang entrepreneurdan ilmuwan pada so-sok yang satu ini. Haidar Bagir, 52 tahun, memang memilikiketa-jaman seorang akademisi manakala memandang aneka fenomena sosial mutakhir.Melihat maraknya korupsi di tengah suasana religius yang bungah, ia mendeteksikesalahan mendasar dalam pendidikan agama di negeri ini. 

Penekanan pada akhlak-moral inilahyang kemudian membu-at ia yakin bahwa kebaikan itu universal, ada di mana-mana.Dan, “Kalaupun kami percaya pluralisme, kami tidak percaya semua keyakinanagama sama. Tapi kami percaya semua orang baik dari agama mana pun diselamatkanbersama orang-orang muslim,” katanya.Haidar Bagir meraih gelar -doktor filsafatIslam pada 2005 dari Jurus-an Filsafat Universitas Indonesia dengan disertasinyatentang perbanding-an pemikiran Mulla Sadra dan Heidegger. Ia menamatkansarjananya di Jurusan Teknik Industri ITB, dan meraih gelar master dari PusatStudi Timur Tengah, Harvard University, pada 1992.Dua pekan lalu The Royal-Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) menerbitkan buku berjudul The 500Most Influential Muslims in The World: First Edition (2009). Ke-500 muslimterpilih dalam buku yang diterbitkan lembaga Prince Al-Waleed bin Talal Centerfor Christian-Muslim Understanding itu kemudian dibagi menjadi 13 kategori.Haidar Bagir, yang saat ini menjadi Presiden Direk-tur Kelompok Mizan, masukkategori di bidang media. Berikut petikan wawancara Sita Planasari Aquadinidari Tempo dengan ayah empat anak ini.

Beberapa tahun belakangan, negeri denganmayoritas penduduk muslim ini masuk kategori paling korup di dunia. Mengapabisa ironis begini?

Saya pernah menulis artikel diKompas, yang mendapat respons luar biasa. Di situ saya mengatakan, pendidikanagama Indonesia gagal. Acara di Masjid Istiqlal didatangi ribuan orang. Acaraagama di televisi bertebaran. Jumlah muslimin yang menunaikan ibadah hajisetiap tahun semakin besar. Tapi kita masih termasuk negara paling korup didunia. Kita harus mengakui bahwa ada yang salah dalam pendidikan agama kita.Sayakatakan ada beberapa hal. Pertama, keislaman kita lebih pada urusan legalformalistik ketimbang pada pemikiran dan akhlak. Agama bagi saya akhlak. Puncakkeberagamaan seseorang bukan dinilai dari ibadah atau dari akidah, tapi akhlak.Saya tidak mengatakan- bahwa akidah tidak penting. Enggak- mungkin orangberagama tanpa akidah.- Tapi tes apakah akidah sese-orang kuat atau tidak itudilihat dari akhlak. Kalau orang keras dalam ber-Islam tapi masih menenggangkorupsi, pasti akidahnya enggak bener.

Dasarnya apa?

Rasulullah mengatakan: Pencuri(“Saya ganti dengan koruptor,” kata Haidar) tidak mungkin korup dalam- keadaanberiman. Jadi koruptor dalam ajaran Islam itu sudah pasti kafir.- Maling, kok.Kalau dia percaya kepada Tuhan, masak dia maling. Kalau dia percaya pada hisab,enggak mungkin dia maling. Kalau mencuri karena terpaksa, itu lain soal.Mencuri itu hukumnya mulai haram sampai jihad. Ibnu Hazm mengatakan, kalauorang miskin mencuri karena haknya tak dipenuhi orang kaya, jika ia mati karenatertangkap kemudian dipukuli, matinya syahid. Sama seperti orang yang perang dijalan Allah. Jadi, seperti Mbok Minah, tak dihukum sebagai pencuri. Tapi, kalauia bukan orang miskin dan tak kepepet mencuri, ya ia kafir.Sayangnya, ini takmuncul dalam pengajaran Islam. Yang diajarkan dalam pendidikan Islam, kitaharus keras pada orang nonmuslim, eksklusivisme. Makanya ada orang Islam yangibadahnya baik, rajin salat jemaah ke masjid, dan sering naik haji, tapi tetapkorupsi. Jika benar Indonesia termasuk paling korup, sementara hampir 90 persenpenduduk Islam, apa kita enggak bilang yang korup itu muslim? Itu artinyapendidikan agama kita gagal. Kita tidak mengajarkan esensi ajaran Islam.Esen-si ajaran Islam adalah akhlak. Ra-sulullah mengatakan: Saya ini di-utus kebumi hanya untuk mencapai akhlak yang mulia. Tidak ada tujuan lain. Kita gagalmeletakkan akhlak sebagai puncak keberagamaan.

Pascareformasi, umat Islam Indonesiamendapat peluang berkembang sangat luas. Tapi mengapa yang muncul simbolisasisemacam peraturan daerah tentang syariah atau qanun jinayah?

Karena, sebelum reformasi, di eraSoeharto, dia ditindas. Yang eksklusif muncul karena ditindas. Kemudian, inijuga karena cacat demokrasi. Saya yakin demokrasi adalah alternatif yangterbaik. Tapi demokrasi juga punya cacat. Bagi pendukung demokrasi, dia evil,tapi kita tak punya alternatif yang lebih baik dari itu. Demokrasi tak selalumenghasilkan pemimpin yang sesuai dengan aspirasi masyarakat.Saya yakin, biladilakukan refe-rendum di Aceh, masyarakat Aceh tak akan setuju qanun jinayah.Sa-yangnya, demokrasi menimbulkan elite, apalagi di kalangan masyarakat yangtingkat pendidikannya rendah. Kalau kita bicara tentang politik, kita harusbicara tentang kapasitas politik. Terkadang yang muncul bukan orang-orangterbaik dari masyarakatnya. Mereka ini sering memaksakan pemikiran mereka.Orang-orang ini, menurut saya, tersesat pikir-annya. Tapi kita juga tak bolehmelakukan hal tidak demokratis untuk melawan itu.

Contohnya? 

Kejadian di Aljazair. Ketika partaiFIS menang, mereka dihabisi oleh penguasa yang didukung Amerika. Alasannya, FISfundamentalis. Bagaimana mungkin, FIS menang lewat pemilu, ditelikung dengancara tak demokratis. Contoh lain Hamas. Mereka menang pemilu, tapi sumberdananya dikeringkan. Saya tak percaya itu. Saya tak percaya pada peraturandaerah tentang syariah dan qanun jinayah khususnya, yakni merajam pezina. Tapiitu tak perlu diatasi dengan cara-cara tak demokratis.
Bisa kasih contoh kasus di dalamnegeri, dan apa hikmahnya?
Demokrasi punya cacat, dan ini hasildari cacat demokrasi itu. Namun ini harus dilawan secara demokratis pula.Karena, bila kita menelikung demokrasi, demokrasi enggak akan berkembang. Katakuncinya dengan pendidikan. Kita bisa memi-nimalkan cacat demokrasi. Saya nyontrengSBY, tapi saya kemudian kecewa padanya. Ternyata dia seperti terkena- sindromeRaja Mataram, nggak- bisa punya musuh. Memilih menteri kok terkesan banyakdidasarkan pada keinginan menyenangkan berbagai kelompok dan balas jasaketimbang keahlian.Santai dong kalau ada kritik. SBY dapat pelajaran bagus dariBibit-Chandra dan Century. Dia diingatkan Tuhan supaya tidak seperti RajaMataram. Tapi saya juga tidak setuju pada orang-orang yang ingin menurunkanSBY. Wong, dia dipilih oleh 60 persen rakyat Indonesia. Kita boleh tak setujupada keputusan-keputusan tak demokratis, tapi jangan menelikung demokrasi untukmemperbaiki itu. Jadi, mesti sabar, tunggu lima tahun lagi.

Demokrasi tak sempurna, ada muslimyang menganggap syariah sebagai alternatif terbaik….

Saya sering bingung jika orangmenyeru kembali ke syariah. Syariah- yang bagaimana? Kalau seluruh umat muslimdunia punya pandang-an sama tentang syariah, saya sebagai orang muslim yangberiman tentu tak keberatan. Tapi pemaham-an orang tentang syariah kanlain-lain. Mazhab- yang sama saja, Syafii di Indonesia, memiliki pandanganberbeda tentang politik. Cara pandang tentang peran wanita dalam masyarakatberbeda. Jadi, ketika bicara kembali pada syariah, apa yang dimaksud? Hukumrajam? Enggak- semua orang Islam setuju hukum rajam. Pada kenyataannya, setiapindividu muslim punya pandangan sendiri tentang syariah, mau enggak mau kembalilagi pada demokrasi. Saya setuju kembali ke syariah, itu pun dengan demokrasi.Kalau negeri ini mau didasarkan pada syariah, harus dilakukan secarademokratis, lewat public hearing. Dan kemudian ketika syariah hendakditerapkan, kita tidak bisa menghindari demokrasi lagi.

Anda pernah tinggal di Amerika.Bagaimana rakyat Amerika memandang Islam kini?

Pada dasarnya masyarakat Amerika itubaik. Bahkan dalam banyak hal lebih islami daripada masyarakat dunia Islam padaumumnya. Kepedulian mereka terhadap orang susah itu luar biasa. Istri sayaketika melahirkan di sana dan harus membayar biaya rumah sakit, saya bilangmahasiswa dengan beasiswa pendapatan sekian, dengan cepat datang tagihan yangdinolkan. Ketika mau musim dingin, saya dipanggil, punya cukup gas untuk mesinpemanas enggak?Memang harus dipisahkan orang Amerika dan pemerintah Amerika.Orang bertanya: kalau masyarakatnya baik, kenapa pemerintahnya begitu?Masyarakat Amerika itu tak cukup tahu tentang Islam. Dalam hal yang tidakterkait dengan negerinya, mereka itu kuper. Jangan bayangkan mereka selalumenonton CNN, membaca Washington Post atau New York Times. Stasiun televisiyang paling populer di sana Fox. Koran yang dibaca koran lokal. Setelah 11September, mereka kenal Islam tapi negatif, Islam teroris. Pemahaman merekaterhadap Islam sangat dangkal. Jadi tugas kita memberikan dakwah kepadaorang-orang Amerika itu.

Bagaimana cara berdakwah kepadamereka? 

Seperti Yahudi yang mampu menguasaimedia dunia, kita juga harus begitu. Orang Islam harus bekerja keras, karenamasalahnya di situ. Kita gagal menguasai media dan gagal masuk pusatpemerintahan serta menjalin lobi, ya selama itu kita gagal berdakwah. Tapi itutak boleh membuat kita menyerah. Kita bisa bikin film bagus yang menggambarkanIslam dengan benar. Film Laskar Pelangi menjadi film pembuka dalam CelebratingIndonesia yang diselenggarakan Rupert Murdoch. Laskar Pelangi kan berceritatentang Islam yang berbeda dari biasanya. Kita juga harus menerbitkanpemikir-an Islam yang bagus dalam bahasa Inggris agar dibaca mereka. Buku-bukutasawuf kini sangat populer di sana. Itu bisa jadi sarana dakwah luar biasa.Kita harus memiliki peran dalam percaturan media komunikasi dan dakwah diAmerika.
Sekarang tentang muslim di Eropa.Mengapa mereka berbeda dengan muslim Amerika?
Ada persoalan ketidakpahaman darimasyarakat Eropa. Ada persoalan manipulasi oleh penguasa. Misalnya masalahmenara masjid di Swiss, itu kan benar-benar memanfaatkan ketidaktahuanmasyarakat. Orang yang tak tahu kan akan merasa terancam. Manusia itu memusuhiapa pun yang tak diketahui. Mereka tak tahu banyak tentang Islam sehinggamereka khawatir. Kalau melihat poster yang dibagikan kepada masyarakat Swisskan pe-rempuan dengan burka. Menara menjadi simbol ketertutupan danketerbelakangan. Pokoknya bertentangan dengan semua nilai masyarakat Eropa.Jadi ketidaktahuan yang menimbulkan perasaan tidak aman, digabung denganmanipulasi yang dilakukan orang culas di pusat pemerintahan, menyebabkan halini.

Bukankah Islam agama kedua dirata-rata negara Eropa? 

Memang ada perbedaan antara umatIslam di Amerika dan Eropa. Di Amerika, umat Islam merupakan kelas menengah danintelektual. Tapi di Eropa mayoritas umat Islam merupakan kelas pekerja.Sehingga muncul perasaan orang Eropa yang menganggap umat Islam di sana takmembuat negeri mereka menjadi lebih kaya. Makanya, harus dakwah. Kita harusmenunjukkan bahwa Islam sesuai dengan nilai-nilai Barat. Bahkan, sejaklahirnya, Islam adalah agama modern.

Apa arti penghargaan ini buat Anda?

Mungkin membuat saya harus lebihbertanggung jawab, harus lebih bermanfaat bagi masyarakat. Menurut saya, namaQuraish Shihab seharusnya ada dalam daftar penerima penghargaan itu (orangIndonesia yang masuk antara lain Gus Dur, Hasyim Muzadi, dan Din Syamsuddin).Ma-sukan saya: sebaiknya panel juri diperluas, sehingga dapat meredam bias danmeminimalkan pengaruh sponsor

Lahir: Solo, 20 Februari 1957
Pendidikan:
    • S-1, Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung (1982)
    • S-2, Pusat Studi Timur Tengah, Harvard University (1992)
    • S-3, Filsafat, Universitas Indonesia (2005)Pekerjaan:
    • Presiden Direktur Mizan Group
    • Ketua Yayasan Ilmu Madina
    • Ketua Pusat Kajian Tasawuf Positif IIMAN
    • Pendiri Yayasan Lazuardi Hayati
 dari : http://majalah.tempointeraktif.com/

0 komentar:

Posting Komentar

 
... ...

Radar Korupsi Copyright © 2009 Not Magazine 4 Column is Designed by Ipietoon Sponsored by Dezigntuts