.

Sabtu, 23 April 2011

Kokohkan Akidah, Perangi Korupsi



Oleh Heri Ruslan

Dengan bertafakur, bermuhasabah dan berzikir para pejabat diajak untukmemerangi korupsi.

Rabu (31/3) lalu, sekitar 500 pejabat Kementerian Pertanian duduk bersimpuh di ballroom

Itulah salah satu bagian dari rangkaian acara Pembinaan Antikorupsi yangdigelar Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian yang dikemas dengan metodeTafakur Hisab dan Dzikir (THD). Guna mewujudkan Kawasan Bebas Korupsi (WBK),Kementerian Pertanian telah melakukan berbagai terobosan. Salah satunyanyamelakukan pembinaan dan pelatihan aparatur dengan pendekatan agama.

Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian untuk pertama kalinya menggunakanmetode THD pada Februari 2008.  Hingga kini, pembinaan dan pelatihandengan metode THD itu telah diikuti sekitar 6.000 pegawai  KementerianPertanian.  "Kami memberikan pembinaan pelatihan mental, sehinggaseseorang tahu dan mungkin mau meninggalkan korupsi karena agama mengancamneraka kepada orang yang korupsi," ungkap  Inspektur Jenderalkementerian Pertanian, Dr Mulyanto.

Ketua Panitia Pelatihan Kiat Cegah Korupsi, Imam Subarkah, mengungkapkan,metode THD yang digunakan untuk memerangi korupsi itu adalah menggugah hati.Dalam metode THD, kata dia, para  peserta diajak bertafakur, mengetahuisiapa dirinya dan merenungkan apa saja yang telah dilakukan dalam hidup. 

“Dengan membawa sehelai kertas milik kantor saja ke rumah, misalnya, untuk anakitu bisa terhitung korupsi. Sekarang kita hitung berapa yang sudah kitakorupsi. Kemudian ini kita ubah. Kita mengajak untuk bertaubat danberzikir,”  papar Imam.

Inspektur Khusus Kementrian Pertanian, Erif Hilmi, mengakui keefektifan metodeTHD, memang belum dapat diukur. Pihaknya masih mengusahakan kerja sama denganunit kerja independen seperti Komisi Pemberantasan Korupsi untuk melakukanevaluasi terhadap pelatihan ini.

“Tapi, secara gampangnya, yang saya rasakan, dulu ketika ke daerah sukadioleh-olehi, tapi sekarang itu sudah berkurang. Karena waspada hal tersebutterhitung gratifikasi. Pembelian oleh-oleh ini kan menggunakan uang kantor,”tutur Erif.

Selain dari sisi hukum positif, korupsi perlu dilihat juga dari hukum agama.Menurut Erif, dalam hukum positif, korupsi merupakan tindakan memperkaya diridengan uang yang bukan haknya. Namun, dalam hukum agama tidak berlaku demikian.Sekecil apapun uang yang masuk ke kantong pribadi, meski tidak memperkaya diri,akan dimintai pertanggungjawabannya. Hal inilah yang perlu ditanamkan.

“Dalam pelatihan, peserta diingatkan kisah Rasulullah. Salah satunya kisahseorang laki-laki yang tangannya terluka. Penyebabnya karena ia bekerja kerasmemecah batu. Rasul pun mencium tangan itu dan bersabda bahwa tangan yang tidakmengambil hak orang lain tidak akan menyentuh api neraka,” ujar Erif.

Memasuki sesi, ia menambahkan, peserta diminta berjanji agar tidak melakukankorupsi. Ikrar itu nantinya harus diulangi setiap hari.  “Begitu bangun,setelah membaca doa bangun tidur, mari kita ucapkan, ‘Ya Allah hari ini akutidak akan korupsi, beri kekuatan untuk tidak melakukan korupsi.’ Janji untuksatu hari saja, tapi dilakukan setiap hari.”

Irjen Kementerian Pertanian menambahkan, pembinaan dengan metode THDditerapkan, karena korupsi hanya bisa dilawan dengan kekuatan transendental.''Kekuatan yang mampu menembus dimensi langit hanya agama. Agama itu berlaku diruang gelap maupun terang. Agama juga berlaku di ruang publik juga ruangprivasi. Agama juga berlaku sebagai pribadi maupun pejabat. Di manapun merekaberada di situlah ruang agama,'' tuturnya.

Metode THD itu berupaya untuk menyentuh dasar hati manusia, serta mempereguhkeimanan. Hanya dengan iman kepada Tuhan, kata dia, manusia mempercayai surgadan neraka. Manusia yang beriman tak akan melakukan korupsi, karena hal itudilarang oleh agama dan Tuhan.

Mulyanto menambahkan, setelah pelatihan dan pembinaan dengan metode THD ituditerapkan, tingkat kerugian negara sudah mulai berkurang. Pada 2009 sekitar 43 persen dari 225 unit pelaksana teknis (UPT) atau satuan kerja dikementerian  itu dinyatakan lolos program WBK.

Menurut Mulyanto, jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan 2008 yanghanya 23 persen UPT Kementerian Pertanian masuk kategori WBK. "Sejakdilakukan program WBK pada 2008, kerugian keuangan negara di 43 persen UPT dansatuan kerja itu  bisa ditekan hingga 0,05 persen," ujarnyamenegaskan.

Upaya Kementerian Pertanian memerangi korupsi dengan menggunakan metode THDtelah berbuah apresiasi. Kementerian itu  telah mendapat dua penghargaandari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada 2009. Pertama, anugerah MURIkepada Kementerian Pertanian sebagai penyelenggara pencanangan pembinaanantikorupsi pada PBNS melalui metode THD.

Selain itu, MURI juga menganugerahkan penghargaan  kepada IrjenKementerian Pertanian, Mulyanto, selaku pelopor pencanangan pembinaan antikorupsi melalui metode THD. Kementerian itu pun mendapat  apresiasi dariKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kementerian itu  mendapat skorintegritas tertinggi sebagai instansi pusat  dan skor integritas tertinggisebagai unit pelayanan publik dalam aspek Izin Pemasukan dan Pengeluaran Benih.Botanical Square Bogor. Mereka kemudian bersujud untuk bertafakur, bermuhasabahdan berzikir mengingat kebesaran Tuhan. Air mata pun menetes dari mata parapejabat itu.  Mereka pun berikrar untuk menjauhkan diri dan memerangipraktik korupsi yang akan merusak bangsa. 

Upaya Kementerian Pertanian itu memang layak ditiru lembaga dan departemenlainnya. 

http://muchroji.multiply.com/journal/item/3906

0 komentar:

Posting Komentar

 
... ...

Radar Korupsi Copyright © 2009 Not Magazine 4 Column is Designed by Ipietoon Sponsored by Dezigntuts