.

Selasa, 08 Maret 2011

Teken Pakta Integritas, Kemenag Perangi Korupsi

JAKARTA* (Suara Karya) Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya membangun pemerintahan yang bersih dan akuntabel. Hal itu antara lain ditunjukkan dengan penandatangan pakta integritas yang diwakili Sekjen Kemenag Bahrul Hayat dan disaksikan Menteri Agama Suryadharma Ali, pada acara Evaluasi Kinerja Kementerian Agama dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) ke-65. di Kantor Kemenag, Jakarta, kemarin.

"Sesuai dengan tema peringatan" Hari Amal Bakti ke-65 pada tahun ini, yaitu Kerja Keras Mewujudkan Kementerian Agama yang Bersih dan Berwibawa, saya meminta kepada seluruh jajaran aparatur Kementerian Agama baik di pusat maupun daerah, untuk bekerja keras dan bersama-sama memperkuat kesa-daran kolektif untuk mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan etika kerja yang sehat dan benar serta menjauhi segala macam praktik korupsi, kolusi dam nepotisme," ujar Menag Suryadharma Ali.

Dalam acara itu, hadir antara lain, Irjen Kemenag Suparta, Dirjen PHU Slamet Riyanto, Dirjen Pendidikan Islam M Ali, Dirjen Bimas Islam, sejumlah dirjen lain, Kapus Pinmas Masyhuri AM, dan Kabag Humas Afrizal.

Menag mengaku, seluruh program kementerian yang dipimpinnya selama 2010 telah mencapai hasil menggembirakan meski ada beberapa hal yang harus ditingkatkan lagi pada tahun mendatang.

Menaga mengatakan, pencapaian seluruh program masih harus ditingkatkan lagi. Namun, seca-ra umum Suryadharma Ali mengaku seluruh program berjalan baik meski penyerapan anggatan di kementerian tersebut baru 86,5 persen. Ia yakin, dalam sebulan terakhir akan mencapai 91 persen.

Penyerapan Anggaran
Sementara itu, Sekjen Kemenag Bahrul Hayat mengatakan, ada beberapa program unggulan yang alon diterapkan pada 2011 dan pada 2010 sudah mengalami perbaikan, se-, perti penyelenggaraan ibadah haji, program beasiswa dan sertifikasi para guru. Kedepan akan ditingkatkan lagi dengan lima program unggulan, termasuk di dalamnya pelayanan nikah gratis di sejumlah kantor urusan agama (KUA).

Tentang penyerapan anggaran yfang belum menggembirakan. Bahrul
Hayat mengatakan, ada kendala di lapangan, yaitu tingginya tingkat kehati-hatian para pelaksana tender.

Untuk itu, ke depan, ia sudah menyiapkan tenaga pendampingan agar pelaksana tender tak ragu dalam mengambil keputusan. "Ada penghematan 106 miliar pelaksaan tender 2010," ujarnya.

Bahrul Hayat juga mengatakan, Kemenag berencana membebaskan uang pangkal bagi orang tua yang anaknya masuk sejumlah madrasah. Hal ini baru tahap pemikiran, karena pihak kementerian sedang mengkaji dampak buruk yang kemungkinan muncul. "Seperti terjadinya minat masuk madrasah di satu daerah jika ada pembebasan uang pangkal," ujarnya.

Di sisi lain, Bahrul Hayat juga mengaku masihada hal yang terasa mendesak untuk diperbaiki dalam pelaksanaan kerukunan umat beragama di Tanah Air. Khususnya menyangkut pemberian izin mendirikan rumah ibadah. Sebab, tak jarang perselisihan dipicu oleh pemberian izin mendirikan bangunan rumah ibadah. "Hal ini berpengaruh kepada kualitas kerukunan beragama di tanah air," ujarnya.

Di bidang perhajian, tutur dia, ke depan yang juga harus diperbaiki adalah belum adanya peraturan pemerintah tentang pengelolaan dana abadi umat (DAU). "Sudah setahun pengelolaan dana tersebut peraturannya belum turun. DAU diperuntukkan bagi pingkatan kualitas pelaksanaan ibadah umat Islam, seperti rumah ibadah dan sosaial ekonomi," ucapnya. (Yuihirmi: http://bataviase.co.id)

0 komentar:

Posting Komentar

 
... ...

Radar Korupsi Copyright © 2009 Not Magazine 4 Column is Designed by Ipietoon Sponsored by Dezigntuts