Gerakan Rakyat Anti Mafia Hukum (Geram Hukum) dideklarasikan Kamis (27/1) siang di Gallery Cafe Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Pernyataan deklarasi dibacakan fungsionaris Pukat UGM Zainal Arifin Muchtar.
Dalam deklarasi yang diikuti 100 tokoh itu, deklataror Geram Hukum, Anis Baswedan, menegaskan pemimpin harus tegas memihak mereka yang memerangi korupsi. Menurut Rektor Universitas Paramadina tersebut, hal ini karena saat ini ada perang dengan pihak yang ingin memangkas gerakan memerangi korupsi.
"Harus ada pemihakan atau dukungan luar biasa tanpa syarat bagi KPK dan Satgas Anti Mafia Hukum dalam rangka perang melawan korupsi. Karena kenyataannya perang melawan korupsi selalu memperhatikan kekayaan. Kekuatan partainya dan pertimbangan lain diluar aspek penegakkan hukum," kata Anis.
Anis mengingatkan, Republik ini didirikan orang-orang yang jujur yang anti korupsi. Membiarkan korupsi merajalela berarti mengkhianati pendiri negara ini, tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama pegiat anti korupsi Teten Masduki mengemukakan bahwa hingga kini Pimpinan Polri dan Kejakgung tak punya niat untuk membersihkan mafia hukum di institusinya. Teten juga melihat adanya peran politisi busuk untuk menyuburkan mafia hukum. "Ini keprihatian kita bersama, bagaimana jadinya bila aparat dan politisi kita justru membelenggu bangsa dengan korupsi," katanya.
Geram didukung lebih dari 60 lebih tokoh dan public figure mendeklarasikan Gerakan Rakyat Anti Mafia Hukum (Geram Hukum) di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Mereka mendukung penuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pengadilan Tipikor, PPATK dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum agar terus gencar memberantas mafia hukum.
Inilah para tokoh deklarator Geram Hukum:
- Albert Hasibuan
- Alexander Lay
- Anies Baswedan
- Arie Perdana
- Arief T Surowidjojo
- Arif Zulkifli
- Ayu Utami
- Bagus Takwin
- Bambang Harymurti
- Bambang Widjojanto
- Bara Hasibuan
- Benny Handoko
- Burhanudin Muhtadi
- Chatib Basri
- Chatarina Widyasrini
- Cipta Panca Laksana
- Dian Sastro
- Donny Ardyanto
- Eep Saefulloh Fatah
- Endriartono Sutarto
- Erry Riyana Hardjapamekas
- Fikri Jufri
- Glenn Fredly
- Goenawan Mohamad
- Happy Salma
- Heru Hendratmoko
- Ifdhal Kasim
- Ikhsan Modjo
- Ikrar Nusa Bakti
- J Kristiadi
- Katarina Leimena
- Komaruddin Hidayat
- Luthfie Assyaukanie
- Makarim Wibisono
- Metta Dharmasaputra
- Nanda Persada
- Nirwan Dewanto
- Nono Anwar Makarim
- Olga Lidya
- Otto Pratama
- Pandji Pragiwaksono
- Poengky Indarti
- Rachland Nashidik
- Richard Lasut
- Richard Oh
- Reynald Kasali
- Robertinus Robet
- Rocky Gerung
- Rosianna Silalahi
- Saldi Isra
- Sandrina Malakiano
- Sitok Srengenge
- Susi Rizky
- Taufik Basari
- Taufikurrahman Ruqi
- Teten Masduki
- Todung Mulya Lubis
- Tommy F Awuy
- Ulil Abshar Abdalla
- Usman Hamid
- Wimar Witoelar
- Yeni Wahid
- Zainal Arifin Mochtar
Saya, Raden Mboelaxs bin Yayan atas nama seluruh rakyat kecil di anginlawu.wordpress.com mendukung penuh Gerakan Rakyat Anti Mafia Hukum (Geram Hukum).
Enam poin deklarasi itu adalah sebagai berikut:
Enam poin deklarasi itu adalah sebagai berikut:
Kamimemahami tegaknya hukum dan memerangi korupsi adalah tugas negara. Apapunpemerintahan yang menjalankannya. Namun kami menolak menyerahkan seluruhharapan kepada pengelolaan negara sebab penyalahgunaan kewenangan negara dalamsetiap bentuk dan tingkatannya justru adalah sumber dan definisi dari korupsiitu sendiri.
Kami marahpada kenyataan bahwa hukum di tangan aparat-aparat yang korup, kini cuma jadibahan bagi komodifikasi dan kriminalisasi untuk memeras, memperkaya diri, ataumenyingkirkan lawan politik. Hukum bukan jalan bagi rakyat untuk mencarikeadilan.
Namun kamimenyakini kita semua wajib berikhtiar dengan menggunakan hak-hakkewarganegaraan kita agar perjuangan melawan korupsi tidak mandeg. Presidenboleh siapa saja, pemerintahan bisa silih berganti, tapi gerakan anti korupsitidak boleh surut.
Kami jugameyakini niat memerangi korupsi ada di semua pihak, kecuali pihak mereka yangkorup, mencuri uang rakyat, mengemplang pajak, memberi dan menerima suap.Perbedaan politik bukan alasan untuk berpisah tujuan, apalagi untuk salingmenghalangi jalan, setiap kita memiliki kewajiban yang setara di hadapan haridepan bangsa. Untuk secara aktif dan mengeyampingkan perbedaan, bersama-samaberbagi beban.
Hari inikami mengulangi dukungan bagi setiap pihak, dalam posisinya masing-masing telahatau berjanji memberikan sumbangan kepada perang melawan korupsi denganmempertaruhkan keselamatan diri, termasuk dan tak terkecuali kepada KPK, SatgasPemberantasan Mafia Hukum, LPSK, PPATK, dan Pengadilan Tipikor.
Kamimenolak keras politisasi hukum dan kriminalisasi terhadap setiap pihak yangberkerja dalam integritas memenuhi panggilan tugas perjuangan ini, tidak adaperlawanan tanpa keringat, kemenangan tak bisa tanpa semangat untuk Indonesiayang lebih baik. Kita tak bisa gentar apalagi menyerah.
0 komentar:
Posting Komentar